Jumat, 13 Desember 2019

Tanya Bos Soal Islam

Kenapa harus melampaui sekat agama?
Sedangkan berada didalamnya saja sangat indah.

Semua agama itu sama?
Semua Tuhan itu sama?
Apa iya?

Hidup ini seperti sebuah ujian yang punya opsi jawaban.
Ada a,b,c, dan d.
Kalau semua jawaban benar, tentu dulu nabi Adam tidak di turunkan ke bumi.
Hanya karena makan buah Khuldi.

Pondasi Islam terdiri dari curva vertikal dan horisontal.
Hablumminallah dan Habluminannas.

Kita hanya sama soal Horisontal.
Tentang humanity, perdamaian, kerukunan, toleransi, persatuan, dsb.

Tapi kita beda masalah vertikal.
Cara kita mencintai Tuhan.
Di ajaran saya, tertulis lengkap caranya dan teknisnya.
Ada halal, haram, makruh, mubah dsb.

Bukan soal terjebak dalam satu cara.
Tapi konsistensi & komitmen menjalankan syariat.
Karena aku Islam, maka ku yakini bahwa ini adalah yg terbaik.
Tentu saja segala konsekuensi akan saya terima.
Bukan mengambil yg menurut saya baik.

BISMILLAHIR RAHMANIR RAKHIM
Kita tahu Allah punya sifat ARRAHMAN maha pengasih.
Itu berlaku di dunia.
Yang beriman, tidak beriman, shalat, tidak shalat, yang baik, dan yang buruk semua dikasihi oleh Allah.

Tapi Allah punya sifat ARRAKHIM.
Itu berlaku di kehidupan berikutnya.
Hanya menyayangi hamba yang beriman.

Terus apa bukti keimanan itu?
Apa cukup dengan kata.
Bagaimana mengatakan saya beriman,
jika batasan2 saja saya terjang...
jika keterangan yg jelas eksplisit saja tidak saya kerjakan...

Islam itu Indah...
Kadang logika kita tak sampai untuk menerima kenapa ada aturan ini, kenapa ada aturan itu.
Kenapa diskriminatif, kenapa tak masuk akal, dsb.
Bukan ajarannya tak masuk akal.
Tapi akal kita yang mungkin belum bisa menerima ajarannya.

_Seekor kura-kura menyangka kebebasan itu dg melepaskan cangkangnya.
Dia tidak tahu bahwa ia telah kehilangan apa yang melindunginya selama ini.
Begitulah syariat Allah melindungi kita_